Waycro dari Korsel dan Balai Pertanian Akan Kembangkan Kulit Jeruk Jadi Obat-Obatan

Pewarta : Adam Gumelar | Editor : Nurul Ikhsan

Jatimbisnis.com, Batu – Korporasi dari Korea Selatan menyatakan tertarik untuk mengembangkan produk obat-obatan berbahan baku dari kulit jeruk. Ketertarikan tersebut disampaikan CEO Waycro Mr Kang Eunho dalam kunjungan resminya ke Balai Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (18/6/2022).

Dikatakan Mr Kang Eunho, Indonesia memiliki sumberdaya alam yang besar khususnya disektor pertanian. Indonesia juga diuntungkan dengan memiliki lahan pertanian yang luas, yang tentunya akan mampu menunjang produktivitas pertanian, khususnya perkebunan buah-buahan.

CEO Waycro Mr Kang Eunho saat mengunjungi Balai Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro). FOTO: Jatimbisnis.com/Adam Gumelar.

BACA JUGA : 4H Indonesia Kunjungi Balai Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika di Batu

“Kami melihat pertanian di Indonesia memiliki resources yang besar terutama di komoditi buah-buahan khususnya jeruk. Kami juga melihat peluang lain yaitu bisa memanfaatkan kulit jeruk sebagai bahan baku untuk produk obat-obatan. Kami berharap dan bisa optimal mengembangkan kesempatan ini,” ujar Mr Kang Eunho.

Dijelaskan Mr Kang, nantinya yang akan dikembangkan adalah kerjasama ahli teknologi yang dimiliki oleh Korea akan dibawa ke Indonesia untuk mengembangkan produk-produk selain obat-obatan, seperti makanan dan minuman.

Mr Kang Eunho melihat langsung kebun riset untuk jeruk yang dikembangkan oleh Balitjestro. FOTO: Jatimbisnis.com/Adam Gumelar.

“Selanjutnya dari Balitjestro, karena varietas jeruk mereka sangat banyak diminati kepada Waycro ini untuķ diperkenalkan di Korea, dengan demikian ada pertukaran inovasi, kami akan membawa teknologinya, dan kita pun juga akan membawa produk pertanian yang sekian ratus jenis jeruk,” ungkap Mr Kang.

“Waycro juga akan mengundang tenaga ahli dari Balitjestro melakukan standarisasi teknologi, kalau sebelumya melakukan riset dan pengembangan karena nomenklatur Balitbang berubah jadi standarisasi kunjungan ke Korea itu dalam rangka melakukan standarisasi. Artinya produk-produk teknologi yang dialih kelolakan itu akan menjadi teknologi yang sesuai di Indonesia,” tambahnya.

Kemudian teknologi yang diterapkan, lanjut Mr Kang, bisa digunakan secara baik oleh sumberdaya petani di Indonesia, penawaran tentang penggunaan energi alternatif dimana Waycro menyediakan teknologi energi alternatifnya. Kemudian pihak dari Indonesia menyediakan lahan, karena industri pengolahan pertanian membutuhkan energi terhadap daerah yang tidak bisa di jangkau energi listrik tentunya harus menyediakan energi alternatif. Ia juga memastikan bisa mendukung untuk kepentingan itu.

By Adam Gumelar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait